Minggu, 30 Maret 2008

Menyamarkan File

Kadang kita memilki banyak file yang sifatnya pribadi atau rahasia. File itu bisa saja berupa buku harian atau foto ketika bernarsis-narsisan. Yang pasti file itu tidak berhak diakses oleh sembarang orang. Biasanya orang menyembunyikan file yang sifatnya pribadi itu atau istilah kerennya dihidden dengan cara yang sederhana. Semakin sederhana caranya semakin gampang ketahuan bahkan attribut file super hidden(attribut untuk file system) yang notabene adalah file yang paling tersembunyi di OS windows saja masih bisa di akses dengan gampangnya oleh pengguna computer yang tingkat menengah (kalo ga bisa berarti kalian masih pemula). Nah berarti menyembunyikan file sekarang sudah tidak efektif lagi.

Sebenarnya banyak sekali cara untuk melindungi file pribadi tersebut diantaranya adalah dengan memproteksi dokumen dengan password bisa melalui aplikasi Office atau aplikasi dari pihak ketiga yang menawarkan proteksi file, dan jumlah aplikasi itu sangat banyak tinggal di cari di Google dan download! Selesai! . Tapi kelemahannya proteksi umumnya mangundang rasa penasaran orang. Apalagi bila komputernya di pakai orang banyak. Hingga akhirnya orang itu termotivasi untuk membobolnya (mungkin hanya maniak komputer yang bisa. Tapi kemungkinan selalu ada). Nah Artikel ini akan menjelaskan bagimana menyamarkan file. Ingat! Menyamarkan bukan menyembunyikan. File akan tetap terlihat hanya saja file tersebut tersamar dengan file sekekelingnya. Ga jelas? Baca terus!

Ekstensi file

Setiap file pada OS windows memiliki sebuah pengenal yang disebut ektensi. Ektensi ini akan menentukan dengan software apa file ini akan dibuka, menentukan icon yang di gunakan oleh file dan ektensi menentukan apa yang akan dilakukan OS atau software dengan file tersebut. Misalnya file dengan ektensi docx. Maka OS akan menuliskan tipe filenya adalah “Microsoft Word Document” atau sesuai dengan software pembaca file itu. Bila berupa file gambar misalnya JPG, maka OS akan menampilkan thumbnail gambar tersebut (bila option views nya adalah thumbnail). Mungkin banyak yang bertanya-tanya,”Lho kok ngga ada tulisan .jpg nya?” Hal karena pada kondisi default, OS windows tidak menampilkan ekstensi file. Ektensi file disembunyikan untuk mencegah perubahan ektensi file ketika user merename file. Karena bila ektensi file ditampilkan maka bila user merename file tersebut maka bila ektensinya tidak dituliskan ulang maka ektensi akan berubah menjadi tanpa ektensi. Dan artinya file tersebut tidak bisa di buka dengan cara biasa. Bingung? Begini saja misalnya kita punya file bernama “Muka tidak jelas.jpg” (yang jelas itu bukan foto saya) kita berniat merename file tersebut menjadi “jelekbanget.jpg” ketika di rename ektensinya juga harus dituliskan (dalam hal ini “.jpg”). bila ektensi tidak dituliskan (menjadi “jelekbanget” (tanpa “.jpg”)) maka file tersebut menjadi tanpa ektensi dan oleh windows tidak dianggap sebagai file .jpg. Mudeng? Ra mudenk ngulang SD bae nganah! J.

Samarkan!!!

Nah lewat teorinya Ahapenisme yang ramah tanpa rumus lan mudengi ra nggawe stress (AYRTRLMRNS) diatas kita bisa melakukan penyamaran file dengan uraian dibawah ini.

1. Pastikan option “Hide extensions for known file types” tidak tercentang dengan masuk ke jendela folder option( buat yang belum tau, folder option diakses dengan cara pada jendela windows explorer klik tool pilih folder option) , klik tab Views. Itu bertujuan untuk menampilkan ektensi file.

2. Nah.. langkah dasar sudah dilakukan maka selanjutnya akan mudah. Rename ektensi file yang akan di rubah (kalo lupa, ektensi file dengan nama file dibatasi oleh tanda titik (.) ). Misalnya file berektensi .exe (file program) dirubah menjadi .txt. maka file itu bukannya dieksekusi melainkan di buka melalui notepad. Dan tentu saja isinya adalah kode mesin yang sulit dimengerti.

3. Teorinya kalau sebuah file gambar (jpg misalnya) yang dirubah menjadi .wma (file audio) maka defaultnya file tersebut di buka oleh player audio. Dan karena merupakan file audio gadungan, terang saja player tidak bisa memainkannya. Disinilah kekuatan file Bunglon ini. Secara psikologis orang akan mengira itu adalah file audio yang rusak. di benaknya tidak terbesit kalau itu adalah file gambar.

4. Misalnya kita sudah menyamarkan file pribadi kita sendiri. Namun ada teman kita yang sudah mudeng teori Ahapenisme ini dan mencoba merubah ektensi satu persatu hingga file itu bisa dibaca. Gimana coba? Bisa dilakukan dengan teknik Social Enginering (Apa kuwe?) intinya kita menyamarkan ektensi file sesuai dengan file terbanyak di folder tersebut. Karena icon di tentukan juga oleh ekstensi (ingat kan fungsi ektensi. Lupa baca lagi dari awal!) maka file yang tersamar akan bericon seperti sebagian besar file yang ada di folder tersebut. Contohnya: Kita mempunyai sebuah file dokumen word (docx) akan di samarkan folder yang berisi kumpulan lagu berektensi mp3. Maka dokumen tersebut harus di rename menjadi *.Mp3 (“*” adalah nama file). Maka icon dokumen itu berubah menjadi icon mp3. Jadinya sulit dibedain mana lagu yang asli dengan yang gadungan. Tips : nama file juga dirubah misalnya dari “diary.docx” menjadi yang tidak menarik perhatian misalnya “instrument.mp3”.

5. Kalo yang mau lebih ekstrim lagi. File disamarkan dengan filenya Windows. Misalnya di folder “System 32”. Yang tadinya filenya “narcis.jpg” menjadi WM3Dl.dll. di jamin file itu tidak akan di akses orang lain sampai kiamat. Tips : sebaiknya file disamarkan dengan file dan folder yang jarang diakses.

6. Nah kalau file itu mau dipakai lagi gimana? Gampang banget, yang penting hapal posisi file dan ektensi awalnya. Sudah gitu trus direname lagi dengan ektensi semula. Tips : supaya mudah diingat file di beri tanda khusus atau unik. Yang kira-kira ngga gampang dilupain dan tidak menarik perhatian.

Sudah mudeng kan? Tinggal di aplikasikan saja, dan teori ini masih bisa di kembangkan tergantung kreatifitas individu. Namun teori ini juga punya kelemahan, yaitu metode ini hanya bisa menyamarkan file bukan folder. Sebenarnya ada sih cara menyamarkan folder lewat metode lain tapi gampang ketahuan. Jadi ga dibahas disini. Semoga tutor ini berguna bagi nusa dan bangsa. Dan memajukan pendiikan TI dalam negeri.

NB: segala kerusakan file atau OS akibat salah merename file tidak ditanggung oleh penulis. Disarankan untuk membackup data yang direname sebelum mempraktekan teori ini.

1 komentar:

Kirim Komentar