Kamis, 31 Desember 2009

Revo Uninstaller: Uninstall Aplikasi Sampai Tuntas

Nafsu besar untuk menginstall berbagai aplikasi di komputer terkadang berakibat buruk. Apalagi apabila sebenarnya aplikasi tersebut tidak begitu diperlukan. Nilai produktifitasnya tidak sebanding dengan beban yang harus di terima oleh komputer. Setiap install aplikasi, aplikasi tersebut akan menambahkan atau mengubah file-file dan entry registry di komputer. Apabila aplikasi itu tidak digunakan, akan percuma file-file dan entry registry tersebut. Keduanya hanya menambah beban kerja komputer.
Biasanya untuk mengatasi aplikasi-aplikasi yang tidak digunakan tersebut adalah dengan menguninstallnya. Dengan uninstall, data-data aplikasi tersebut akan dihapus, entry registry yang berkaitan dengan aplikasi tersebut juga di bersihkan. Untuk menguninstall aplikasi di komputer Windows relatif mudah. Tiap aplikasi terinstall biasanya memiliki uninstallernya sendiri. Biasanya filenya terletak di direktori instalasi aplikasi tersebut. Dan umumnya nama filenya adalah uninstall.exe, unins000.exe atau lainnya, tergantung dari selera pembuat aplikasinya. Yang pasti, file uninstallernya berekstensi executable(exe).
Dengan mengklik ganda file tersebut, jendela uninstall akan ditampilkan. Dan dari situlah proses uninstall dapat dilakukan. Windows menyediakan sebuah fasilitas untuk lebih memudahkan proses uninstall aplikasi. Yaitu add or remove programs, yang bisa di akses melalui control panel lalu pilih add or remove program.
Ketika di buka , Add or remove programs akan menyajikan daftar aplikasi yang sudah terinstall di komputer, lengkap dengan informasi-informasi lainnya yang dibutuhkan. Untuk menguninstall aplikasi, tinggal pilih aplikasi yang ingin di uninstall lalu pilih remove. Ketika tombol remove di klik, windows akan menjalankan uninstaller dari aplikasi tersebut. Dan proses uninstall dapat dilakukan. Jadi Add or Remove program —dalam konteks sebagai uninstaler, berfungsi sebagai shortcut untuk membuka file uninstaller dari aplikasi yang dipilih.Ya, hanya itu.
Kabar buruknya, file uninstaller aplikasi umumnya tidak menghapus bersih semua file atau entry registry yang berhubungan dengan aplikasi yang di uninstall. Jadi ada beberapa file atau entry registry yang disisakan. Dan tentu saja, keduanya sudah tidak terpakai lagi. Apabila banyak aplikasi yang di uninstall, maka akan semakin banyak file dan entry registry tak terpakai yang menumpuk dan mengganggu kerja komputer.



Jendela utama Revo


Dengan Revo Uninstaller, aplikasi akan di uninstall sampai benar-benar tuntas. File dan entry registry yang dibuat ketika aplikasi diinstall dan disisakan oleh uninstaller standar aplikasi akan dilacak dan di hapus sampai bersih. Jadi, tidak ada file-file sisa dan entry registry sampah yang menumpuk apabila menguninstall aplikasi menggunakan Revo Uninstaller.
Langsung saja, uninstall aplikasi sampai bersih dengan menggunakan Revo Uninstaller caranya adalah:

  1. Langkah pertama, tentu saja mendapatkan installer Revo Uninstaller dulu. Revo bisa di download situ


    ukuran filenya sebesar 1 MB. Versi Revo yang digunakan disini adalah versi 1.83.


  2. Setelah sukses di download, install seperti biasa. Setelah instalasi berlangsung sukses, buka Revo. Setelah dibuka, akan tampil jendela utama Revo. Di situ akan muncul list aplikasi-aplikasi yang terinstal di komputer. Pilih aplikasi yang hendak di uninstall. Lalu klik icon [uninstall]. Sebagai contoh, software yang hendak Saya uninstall adalah aplikasi PerfectDisc 2008 Professional.
  3. Akan muncul jendela konfirmasi yang menanyakan apakah sudah yakin akan menguninstall program yang dipilih. Apabila sudah yakin, klik [Yes]. Setelah itu akan muncul jendela uninstall mode. Ada empat mode yang di sediakan disini, secara default opsi yang dipilih adalah moderate. Opsi ini bisa di ganti sesuai keperluan. Disini Saya mengambil opsi default, yaitu moderate. Bila sudah, klik [next].
  4. Selanjutnya, Revo akan memulai proses uninstall. Pertama, dia akan membuat Restore Point baru sebagai tindakan antisipasi jikalau terjadi sesuatu ketika proses uninstall. Langkah kedua, Revo akan menganalisa data-data yang berhubungan dengan Aplikasi yang akan di uninstall. Langkah ketiga, Revo akan menjalankan uninstaller bawaan aplikasi tersebut. Di langkah ini, uninstallah aplikasi seperti biasa. Seperti ketika menguninstall aplikasi lewat add or remove program.
  5. Setelah selesai di uninstall dengan cara standar, Revo tinggal mencari file-file dan entry registry yang tertinggal. Pada langkah keempat, klik [next]. Selanjutnya, proses scanning file-file dan entry registry yang tertinggal akan dilakukan, tunggu sejenak hingga proses selesai.
  6. Setelah selesai scaning, Revo akan menampilkan hasilnya. Di jendela Found Leftover Registry Item akan ditampilkan entry-entry registry milik aplikasi yang tersisa. Beri centang hanya pada key registry yang hurufnya di tebalkan. Bila sudah, klik [delete[. Bila sudah sukses di delete, klik [next]. Jendela selanjutnya akan ditampilkan daftar file yang disisakan oleh uninstaller aplikasi, beri centang pada file-file yang hendak di hapus. Lalu klik [delete]. Kedua jendela tersebut akan muncul apabila ada entry registry atau file sisa yang ditemukan, apabila tidak ditemukan, jendela tidak muncul.
  7. Setelah itu, proses uninstall selesai. Langkah terakhir, klik [finish] untuk kembali ke jendela utama Revo.

Hunter Mode

Selain menguninstall dengan mengandalkan list aplikasi di jendela utama Revo, uninstall juga bisa dilakukan dengan Hunter Mode. Ya seperti namanya, aplikasi akan diburu dulu untuk di uninstall. Hunter Mode bisa di aktifkan dengan mengklik tombol [Hunter Mode]. Jendela utama Revo akan mampir ke system tray dan muncul penunjuk target untuk memburu aplikasi. Untuk menggunakannya cukup mudah, hanya drag target tersebut ke jendela atau pesan dari aplikasi yang diinginkan. Bila sudah akan muncul beberapa pilihan tindakan yang ingin dilakukan terhadap aplikasi tersebut.
Ada juga Drag and Drop Mode, bisa diaktifkan dengan klik kanan pada target, dan pilih [Drag and Drop Mode]. Bila menggunakan mode ini, target akan berubah menjadi seperti tempat pembakaran dengan animasi api yang menyala. Cara menggunakannya tinggal drag jendela aplikasi ke tempat pembakaran itu.
Kedua Mode ini berguna ila tidak ingin di repotkan dengan list aplikasi yang harus mencari-cari dulu aplikasi mana yang ingin di uninstall, apalagi bila tidak tahu nama aplikasinya.



Fitur Lain Revo
Selain sebagai uninstaller, Revo juga mempunyai fungsi tambahan lain yang lumayan berguna. Fungsi tambahan ini bisa ditemui dengan mengklik tombol [Tools]. Ada dua kategori tool yang ada di Revo ini, yaitu Optimization dan Tracks Cleaner. Optimization berisi tiga tool, yaitu Autorun Manager, berfungsi untuk mengatur aplikasi apa saja yang dijalankan pada saat start up. Fungsinya mirip seperti MSConfig milik Windows. Kemudian adalah Windows Tools, berfungsi sebagai shortcut untuk mengakses tool-tool penting windows. Yang terakhir adalah junk files Cleaner, dari namanya sudah diketahui kalau fungsinya adalah untuk membersihkan file-file sampah.

Fitur Lain Revo


Di kategori Tracks Cleaner ada Browser Cleaner, Microsoft Office Cleaner, Windows Cleaner, Evidence Remover dan Unrecoverable Delete. Untuk browser Cleaner, Microsoft Office Cleaner dan Windows Cleaner berungsi sebagai pembersih. Sedangkan Evidence Remover berfungsi untuk membuat data yang sudah di hapus tidak bisa di kembalikan lagi. Unrecoverable Delete berfungsi sebagai file shredder, yaitu untuk menghapus file hingga tidak bisa di kembalikan lagi. Antara Evidence Remover dan Unrecoverable Delete memang agak mirip fungsinya, bedanya Evidence Remover bekerja pada data yang sudah di hapus, sedangkan Unrecoverable Delete bekerja pada data yang akan dihapus.

Senin, 28 Desember 2009

Web 2.0

Apabila berbicara tentang sejarah perkembangan web, kita tidak bisa lepas dengan istilah ini. Istilah Web 2.0 pertama kali di perkenalkan pada tahun 2004, saat dilaksanakannya konferensi O’Reilly Media Web 2.0. Web 2.0 merupakan versi selanjutnya dari web sebelumnya. Perkembangan Web 2.0 tidak merujuk pada hal-hal yang sifatnya teknikal. Tidak seperti perkembangan software, versi baru software akan dilengkapi perbaikan-perbaikan dan penambahan fitur software. Perkembangan web menjadi Web 2.0 lebih ke arah konsep, meliputi bagaimana cara pembuatan web dan hubungannya dengan pengguna web. Lantas apa bedanya dengan versi Web 1.0?

Sabtu, 26 Desember 2009

Google Chrome Bug

Tidak ada angin, tidak ada hujan tiba-tiba Google Chrome yang diinstal di komputer saya menunjukan keanehan. Kejadian ini sebenarnya sudah beberapa minggu yang lalu terjadi, saya sempatkan untuk mengambil screenshootnya. Silahkan perhatikan screenshoot task manager berikut: (terlalu kecil? Klik pada gambar!)


Ada yang janggal disitu? Perhatikan baris proses paling bawah, yang di highlight. Tertulis proses bernama chrome.exe, yang artinya itu proses Google Chrome. Yang aneh disitu adalah jumlah memory usage sebesar 300 MB, peak atau konsumsi memory tertinggi hampir 600 MB dan VM Size mencapai 1,3 GB. Diantara proses-proses lainnya proses Chrome yang paling memakan resource. Padahal dia hanya sedang membuka beberapa tab berisi halaman web biasa.
Ada apa gerangan?
Begini ceritanya…
Kejadiannya terjadi begitu cepat, saat itu saya sedang berkomputeran seperti biasa (dengan posisi senyaman mungkin, kaki berada di dekat monitor dan sambil mendengarkan lagu iwan fals) membuka-buka website yang sudah saya simpan di harddisk, saat itu masih normal. Ditengah-tengah itulah saya tiba-tiba terkena serangan ingin kebelakang. Selama sekitar 15 menit saya tinggalkan komputer, nah saat kembali dan menggerak-gerakan mouse ada sesuatu yang aneh, kok responnya lambat banget. Saya lihat lampu indikator harddisk, berkedip cepat dan menyala terang, artinya ini lambat karena harddisk sedang bekerja keras.
Lantas yang berpikiran tersangkanya adalah antivirus yang melakukan scanning diam-diam atau tune up utilitis yang sedang bekerja. Saya buka task manager, yang saya heran CPU usage hanya 0 persen, scanning virus atau tune up harusnya lumayan menyita kerja prosesor, minimal 10 atau 20% lah.
Nah, mata saya justu beralih ke satu proses yang tidak biasa, saya lihat chrome.exe konsumsi memorynya mencapai hampir 600 MB! Wah, ternyata saya sudah menemukan tersangkanya, tapi kenapa Chrome??
Sekitar beberapa detik kemudian, konsumsi memory turun drastis menjadi hanya puluhan MB, komputer pun berfungsi normal kembali. Saya masih penasaran dengan itu, lalu mencoba memperhatikan proses chrome di task manager, membiarkan komputer nganggur dan menunggu. Nah keanehan muncul lagi, perlahan-lahan memory usage di proses chrome meningkat, mencapai 100 mb, 120, 130, 200, 300, nah pada titik itu saya mengcapture jendela taskmanagernya dengan susah payah. Karena memory saya yang satu giga itu penuh, sehingga kerja komputer sangat lambat, gambar diatas adalah hasilnya.
Setelah di capture, konsumsi memory turun kembali menjadi normal, jendela chrome saya close semua, dan dijalankan lagi. Setelah itu, tak ada masalah sama sekali.
Saya sendiri tidak tahu penyebabnya, hingga saat ini kejadian itu tidak pernah terjadi lagi. Versi Chrome yang saya gunakan adalah versi 4.0. Ada yang pernah mengalaminya? (AHP 26 Desember 2009 21:10)

Selasa, 22 Desember 2009

Komputok New Generation Plan

Pernah merasa bosan dengan blog ini? Bukan…bukan bosan dengan saya, kalau itu tak perlu ditanyakan, maksudnya mengenai isi atau tampilan Komputok. Kalau dilihat dari segi content, mungkin bosan,  memang sudah sejak lama artikel di halaman teratas kok itu-itu saja selama hampir sebulan alias jarang di update. Kalau dilihat dari segi tampilan, kalau itu saya yang paling bosan. Mungkin ini juga dirasakan oleh pengunjung komputok, bayangkan saja sejak dulu, sejak pertama kali online, template komputok tidak pernah diganti. Sejak dulu sebenarnya sudah ada rencana mengganti, tapi agak malas. Karena agak merepotkan kalau ganti template, pertama harus  mencari dulu template yang cocok sementara mencari yang cocoknya itu sulit, kadang dari segi tampilan cocok, tapi kodenya sulit di modifikasi atau blog menjadi kacau setelah template di terapkan. Saya  sering mencoba template-template di blog saya yang lain (fungsinya ya hanya itu, buat nyoba template), tapi tidak ada yang cocok. Sampai sekarang rencana itu tertunda, malah sudah lama tidak saya pikirkan lagi.