Sabtu, 20 September 2008

Virtualisasi dengan Virtual Machine

Pernahkah terbayangkan menjalankan beberapa OS dalam satu komputer secara bersamaan? Atau pernahkah ketika gairah menghancurkan registry windows tiba-tiba timbul, tapi tidak ingin komputer sendiri yang jadi korban? Atau ketika ingin menguji virus yang dibuat semalam suntuk di komputer sendiri tanpa harus virus itu mengobrak-abrik isi komputer. Sekilas hal itu tampak sulit dilakukan, bagaimana mungkin menjalankan 2 OS dalam satu komputer secara bersamaan. Memang dual boot bisa di lakukan, tapi itu tidak mungkin bersamaan. Begitu pun penghancuran registry dan uji coba virus, semuanya akan sulit dilakukan dengan sempurna tanpa melakukan apa yang disebut Virtualisasi. Waduh apaan lagi tuh? Oke Pingin tahu? Baca terus.
Virtualisasi?
Virtualisasi sebenarnya hanya sebuah konsep atau mungkin ada yang menyebut sebagai metode, intinya adalah menjalankan sebuah mesin virtual dalam sebuah mesin fisik. Bingung? Sederhananya, mesin yang dimaksud itu adalah satu set komputer. Nah...komputer fisik ini membuat dan menjalankan sebuah komputer virtual. Komputer virtual ini berfungsi persis seperti komputer fisik biasa jadi komputer virtual ini bisa menjalankan OS, dan OS menganggap Komputer virtual ini sebagai komputer betulan, jadi OS bisa berjalan seperti biasa dalam komputer virtual. Tambah bingung? Oke... baca penjabarannya
Pada konsep Virtualisasi, ada sebuah software emulator yang berfungsi untuk menciptakan mesin virtual. Software ini menciptakan mesin komputer virtual persis seperti komputer sebenarnya, ada BIOS virtual, Harddisk Virtual pokoknya semua komponen hardware divirtualkan. Tapi meski virtual semuanya berperan sama seperti komputer fisik. Software virtualisasi juga berfungsi untuk menjalankan mesin yang dibuatnya dengan cara mengambil sumber daya komputer fisik untuk menjalankan mesin virtualnya. Dengan kata lain komputer fisik menjalankan OS, OS menjalankan software virtualisasi, software virtualisasi menjalankan mesin virtual, mesin virtual menjalankan OS lagi, dan OS itu menjalankan programnya(bagaimana jika program itu software virtualisasi?).
Dengan virtualisasi seperti itu kita bisa menjalankan OS lain tanpa harus berpengaruh ke OS yang sudah lebih dulu di instal. Mungkin suatu saat kita penasaran dengan distro linux baru yang unik, ingin mencoba menginstalnya, tapi malas untuk menggabungkannya dengan windows. Karena pastinya jika ingin aman, harus dibuat partisi baru dan itu cukup merepotkan, apalagi jika terjadi masalah. Atau ketika ingin menjalankan software lama, dan dia kesulitan berjalan di Versi OS yang baru tapi berjalan lancar di OS versi lama. Sulit kan kalau harus downgrade ke OS versi lama. Dengan virtualisasi kita bisa melakukan itu semua tanpa harus mengorbankan OS yang sebelumnya di instal (Ini disebut OS Host). Tinggal jalankan software virtualisasi, buat sebuah mesin virtual, kemudian instal OS yang diinginkan ke mesin virtual tersebut, dan nikmati OS baru(kalau yang ini OS Guest) itu tanpa mengubah OS sebelumnya. Selain fungsi itu, virtulisasi juga berguna untuk eksperimen, misanya uji coba virus baru. Bayangkan bila virus tersebut di instal di OS yang sebenarnya, pasti repot nanti kalau terjadi apa-apa. Dengan uji coba di komputer virtual, tidak masalah bila OS guest itu mengalami kehancuran. Bila itu terjadi, tinggal hapus mesin virtualnya dan buat mesin virtual baru. Dan OS host tidak akan mengalami kehancuran apapun, Asyik bukan?
Kebutuhan Hardware
Ini yang kadang jadi masalah, karena ketika menjalankan OS guest, software virtualisasi mengambil sumber daya dari komputer fisik. Meski namanya OS guest ada di komputer virtual, toh yang menjalankan OS guest tersebut tetap komputer fisik, hanya saja seolah-olah OS guest dijalankan di komputer yang berbeda. Jadi komputer fisik sama saja menjalankan dua buah OS dalam satu waktu, ini jelas tugas yang berat. Kadang satu OS saja sudah tersengal-sengal, apalagi 2 OS. Jadi hardware diatas standar mutlak dibutuhkan.
Untuk memperkirakan kebutuhan hardware secara umum nampaknya agak sulit. Semua itu tergantung dari jenis OS guest, software virtualisasi, dan OS host.
Yang paling penting adalah besarnya RAM, karena dua OS itu pasti membutuhkan RAM yang tidak sedikit. Ini pun jumlahnya tergantung dari jenis OS guest dan host. Misalnya jika OS hostnya adalah Windows Vista Ultimate, sedangkan OS guestnya Windows XP Home Edition. Windows Vista Ultimate membutuhkan RAM paling sedikit 512 MB, sedangkan XP membutuhkan 128 MB Maka RAM yang dibutuhkan adalah 512+128= 640 MB. Itupun paling sedikit, yang pasti dengan RAM yang hanya segitu, OS akan berjalan tersengal-sengal. Ya...makin banyak RAM makin baik. Untuk jenis OS host dan Guest yang lain perhitungannya berbeda. Tinggal hitung saja kebutuhan OS guest ditambah kebutuhan OS Host
Untuk Processor, bila processor itu mampu menjalankan Windows Vista dengan lancar, menggunakan OS Windows XP sebagai guest tampaknya tidak masalah. Sisa kapasitas harddisk juga diperhitungkan. Instalasi Windows XP paling tidak membutuhkan ruang kosong sebesar 2 GB, itu pun baru file instalasinya, belum program-programnya, data dan sebagainya. Jadi sedikitnya ada ruang kosong sebesar 5 GB. Untuk jenis OS lain, perhitungannya juga berbeda.
Pilih-Pilih Software Virtualisasi
Sudah banyak software virtualisasi yang di buat, ada yang gratis, open source dan ada yang mahal. Untuk pengguna rumahan, sebaiknya software yang mahal itu di coret dari daftar. Karena biasanya mereka digunakan untuk server-server berskala besar, meski banyak juga server yang menggunakan yang gratis.

Pilihan yang gratis juga banyak, dan tentunya sudah sangat memadai. Ada Virtual PC dari microsoft, VMware, VirtualBox. 3 software itu adalah yang gratis dan paling dikenal. VMware menurut saya kurang cocok untuk pengguna rumahan, karena cenderung dikhususkan untuk penggunaan virtualisasi server-server di jaringan. Dibandingkan lainnya, VMware paling ribet di pakai. Tapi memang VMware yang paling komplit featurenya. Kalau boleh nyaranin, pakai saja VirtualBox. Menurut review yang saya baca, software ini lebih cocok untuk pengguna rumahan. Dan selama ini saya juga pakainya itu, untuk penggunaannya juga mudah.
Virtual Box
Oh..ya untuk tutorial membuat Virtual Machine dengan VirtualBox mungkin akan saya bahas kapan-kapan, niatnya sih sekalian di postingan ini. Tapi udah pagi, harus siap-siap sekolah dulu. Oke tunggu saja tanggal terbitnya, semoga berguna bye...(AHP 20 September 2008 6:16)

3 komentar:

  1. slm knl adnan..gw pmbaca br loe..gw mo bljr buat dual boot..tp tanpa software vm..loe punya artikelx gak..??
    thanks..

    BalasHapus
  2. @fadily: Salam Kenal juga....klo dual boot gw masih belum bisa eksperimen, kendala hardware. Jadi belum bsa bikin artikelnya....sorry yah...

    BalasHapus
  3. salam kenal... saya mau tanya cara menjalankan lebih dari 1 pada virtual box gmn? kalau di start 2 langsung satunya pasti gag maw jalan, minta solusi gan,....thanks...

    BalasHapus

Kirim Komentar