Senin, 28 Desember 2009

Web 2.0

Apabila berbicara tentang sejarah perkembangan web, kita tidak bisa lepas dengan istilah ini. Istilah Web 2.0 pertama kali di perkenalkan pada tahun 2004, saat dilaksanakannya konferensi O’Reilly Media Web 2.0. Web 2.0 merupakan versi selanjutnya dari web sebelumnya. Perkembangan Web 2.0 tidak merujuk pada hal-hal yang sifatnya teknikal. Tidak seperti perkembangan software, versi baru software akan dilengkapi perbaikan-perbaikan dan penambahan fitur software. Perkembangan web menjadi Web 2.0 lebih ke arah konsep, meliputi bagaimana cara pembuatan web dan hubungannya dengan pengguna web. Lantas apa bedanya dengan versi Web 1.0?


Baiklah, untuk mempermudah perbandingan, kita lihat dulu bagaimana wujud Web 1.0. Pada Web 1.0 halaman web sangat statis. Web 1.0 hanya diperuntukan untuk menyampaikan informasi saja, mirip seperti halaman pengumuman dan perkembangan konten maupun desain suatu web sangat tergantung pada webmasternya. Pengunjung Website itu hanya sebagai penonton, hanya bisa membaca website itu.
Di Era Web 2.0, pengunjung Website tidak hanya menjadi penonton saja. Pengunjung dapat ikut mengembangkan dan berkontribusi untuk suatu website, pengunjung juga dapat bersama-sama dengan pengunjung lainnya untuk mengontrol konten yang ada. Pada beberapa pembuat website 2.0, mereka hanya perlu menyediakan platform atau landasan dimana pengunjung dapat berkontribusi. Salah satu contoh Website yang menggunakan konsep web 2.0 yang paling kita kenal adalah Facebook, perhatikan bahwa pihak Facebook hanya menyediakan aplikasi facebook dan servernya, dan semua kontennya, semuanya dari penggunanya sendiri, baik itu foto, video, tulisan, aplikasi tambahan dsb.
Inti dari Web 2.0 adalah pada penggunanya. Semakin banyak pengguanya, konten Website akan semakin kaya dan bervariatif. Pengguna dapat disebut sebagai co-developer, karena dia juga ikut berperan dalam mengembangkan website tersebut. Pemiliik website harus dapat menaruh kepercayaan kepada pengguna dalam mengembangkan konten. Namun, pengembangan konten website sendiri harus ada kontrol, baik dari pemilik website maupun dari pengguna lainnya.
Hal yang harus diperhatikan oleh pemilik Website 2.0 adalah strategi bagaimana meraup pengguna sebanyak-banyaknya. Beberapa yang sering dilakukan adalah dengan memberi kemudahan kepada pengguna baru untuk memulai berkolaborasi atau dengan membuat sesuatu yang menarik untuk memancing pengguna. Apabila pengguna sudah mapan dengan banyak konten, Website 2.0 akan menarik pengguna baru lainnya. Tak heran, Website-website 2.0 semakin banyak pengunjungnya, biasanya perkembangannya akan semakin pesat.

The Long Tail
Kesuksesan Web 2.0 tidak pernah lepas dari teori ini. The Long tail atau kurva ekor panjang menunjukan kekuatan distribusi, dimana market-market kecil dalam jumlah banyak apabila disatukan, akan mampu menjual dengan volume yang lebih tinggi daripada satu market besar. Apa hubungannya dengan Web 2.0? Pada web 2.0, kontribusi pengguna menjadi kekuatan utama dari suatu website. Pengguna tersebut adalah salah satu bentuk market kecil, apabila kontribusi satu pengguna di gabungkan dengan kontribusi ribuan pengguna lainnya, bayangkan berapa banyak konten yang didapat.
Ambil contoh Wikipedia.com, ensklopedi terbesar di dunia yang menampung lebih dari 5 juta artikel yang memuat dari hal-hal kecil maupun hal sangat penting. Dari mana asal artikel-artikel Wikipedia? Tentu saja dari penggunanya sendiri. Tiap orang dapat menjadi kontributor Wikipedia, mereka di bebaskan untuk menciptakan atau merubah konten dalam Wikipedia sekaligus mengontrol kualitas konten yang di tulis oleh penguna lain. Dulu, mungkin orang-orang beranggapan bahwa ensiklopedi harus ditulis oleh orang-orang yang kompeten, pakar-pakar yang ahli di bidangnya. Namun Wikipedia menghancurkan aturan sakral tersebut dengan mengijikan siapapun untuk merubah dan menambahkan isi wikipedia dengan hanya menekan tombol ‘edit this page’.
Dan hasilnya, Wikipedia menjadi seperti ini, Ensiklopedi yang mampu mengalahkan Britannica, ensiklopedi yang tiap artikelnya harus ditulis oleh pakar-pakar dan melalui seleksi ketat. Meskipun dipertanyakan sebagian orang mengenai keakuratannya, Wikipedia tetap menunjukan kekuatan distribusi dan kesuksesan konsep Web 2.0.

Contoh Web 2.0 lainnya
Blog. Beberapa tahun terakhir, blog menjadi sebuah fenonema. Banyak pengguna internet yang berlomba-lomba membuat blog, menghabiskan waktu dengannya hingga rela menghabiskan banyak uang untuk online agar dapat terus membuka blognya. Seperti Facebook ataupun Wikipedia, Pembuat blog hosting, seperti blogspot atau wordpress hanya perlu menyediakan server dan platform untuk blogger yang haus ngeblog. Pengunjung blog juga dapat ikut berkontribusi dengan memberikan feedback atau komentar ke tiap tulisan blog. Hasilnya ada hubungan timbal balik yang salin menguntungkan antara pengunjung dan pemilik blog.
Hal ini tidak ditemui di website-website pribadi sewaktu era web 1.0. Disana kebanyakan orang yang mempunyai website pribadi menaruh judul “Selamat Datang di Website Pribadi Saya” dengan ditambah counter, buku tamu dan mungkin beberapa tulisan yang berisi informasi dirinya.
Bersamaan dengan boomingnya web, juga dikenal istilah Wartawan Rakyat, atau individu independen yang mencari berita untuk diposting di blog atau media pribadi miliknya, ini menunjukan kekuatan distribusi. Berita yang dipost oleh mereka dapat menjadi lebih detail dan obyektif daripada berita dari wartawan profesional, apabila website-website berita itu di kumpulkan, tentu akan mengalahkan media-media profesional yang sudah ada.
Sekarang ini, website-website yang menggunakan konsep Web 2.0 mendominasi. Memang melalui seleksi alam, website-website 1.0 akan segera menyesuaikan diri atau tersingkir dari rimba persaingan web. Website wiki, forum, social networking, blogware, atau website-website bisnis seperti ebay, amazon dan lainnya sudah mengaplikasikan konsep web 2.0. Bahkan Amazon sudah melakukannya sejak tahun 1995. Saat itu dia mengijinkan siapapun untuk menuliskan review suatu produk untuk pelanggan lainnya. Nah, sebenarnya Web 2.0 juga bukan barang baru.

Pewujudan Secara Teknis
Secara konsep, Web 2.0 merupakan Website yang mengijinkan penggunanya untuk berkolaborasi menciptakan konten. Nah, untuk melakukan itu, mereka membutuhkan suatu platform untuk kolaborasi. Jika tidak ada platform itu, dimana pengunjung harus berkolaborasi?
Disinilah peran teknologi Web yang semakin canggih, keberadaan bahasa pemprograman web dinamis membuat konsep Web 2.0 dapat diaplikasikan. PHP, XML, XHTML, Perl dan bahasa lainnya telah membuat programmer dapat menciptakan platform untuk kolaborasi.
Sekarang ini tidak tepat kalau menyebut website sebagai halaman web, karena dia bukan hanya sekedar halaman, tapi aplikasi web. Aplikasi web dapat berperan seperti aplikasi desktop biasa, namun biasanya berjalan di web browser dan untuk menggunakannya tidak perlu instalasi apapun. Dengan aplikasi ini, halaman web akan lebih kaya fitur dan interaktif. Contoh aplikasi web yang sekarang ini menjadi menjadi platform adalah Wikimedia, wordpress, PHPbb dsb.
Selain aplikasi web, masih banyak lagi teknologi yang digunakan dalam pengimplementasian Web 2.0. Seperti Syndication macam RSS atau atom yang memungkinkan siapapun memonitor perkembangan konten suatu website. Selain itu ada juga mashup, yang memungkinkan suatu website mengambil konten dari website lainnya untuk memperkaya fungsinya.

Penutup
Web 2.0 memang menganut salah satu paham demokrasi, dari rakyat, untuk rakyat. Yang apabila diartikan dalam konteks Web 2.0 yaitu dari pengguna untuk pengguna. Pengguna yang membuat konten, pengguna pula yang menggunakan kontennya. Atau dalam ebay.com, dimana penjualnya bukan pihak ebay, tapi penggunanya dan yang beli pun penggunanya juga.
Web 2.0 sendiri sudah memberikan dampak yang luar biasa, bayangkan pengguna dari seluruh dunia, berbeda suku bangsa dan tidak mengenal satu sama lain dengan berbagai latar pendidikan dan budaya, dapat bekerja sama memelihara keberadaan Web 2.0.
Web 2.0 pula yang membuat konten dalam internet tumbuh dengan pesat, ada jutaan gambar di upload tiap harinya, ratusan ribu blog lahir tiap hari, jutaan posting di terbitkan, ratusan judul baru di tulis di wikipedia dan ribuan judul lainnya diperkaya isinya. Itulah dampak besar Web 2.0. Bahwa teknologi juga dapat menyumbangkan sesuatu yang berguna dan mencerdaskan, berasal dari pengguna atau komunitasnya sendiri.(AHP 26 Desember 2009 20:32)

4 komentar:

Kirim Komentar