Sejak kehadiran alat transportasi modern beberapa abad yang lalu orang makin menyadari kalau bumi tidak seluas yang dibayangkan, jarak yang jauh bisa bisa di tempuh dengan lebih singkat daripada dengan tanpa kendaraan, perjalanan keliling dunia bukan hal yang sulit. Tapi diabad 21 ini kita tidak butuh kendaraan mutakhir, waktu dan tebal dompet hanya untuk perjalanan keliling dunia. Kita hanya butuh komputer, koneksi internet, sedikit waktu luang, dan mungkin secangkir kopi hangat buatan sendiri. Ya....yang saya maksud tentu bukan terbang keliling dunia seperti Superman dengan menenteng komputer dan kopi hangat. Yang saya maksud adalah keliling dunia dengan Google Earth. Memang bukan keliling dunia dalam arti sebenarnya, namun cukup untuk menyaksikan hampir ke seluruh tempat didunia dengan biaya minim(dengan kata lain=Gratis!). Sehebat itukah makhluk yang bernama Google Earth ini? Ingin tahu? Oke lanjut.....
Sekilas Google Earth
Google Earth merupakan software yang bisa menampilkan peta fotografi yang mencakup seluruh dunia dalam bentuk 3D secara online. Sebenarnya tidak hanya foto saja yang bisa di tampilkan oleh Google Earth, Selain foto ada informasi geografis, kondisi politik, kepadatan dan informasi-informasi lainnya yang menjadi satu paket dengan foto-foto permukaan bumi. Semua itu tersimpan dalam server-server milik google dengan satuan terabyte. untuk yang belum tahu, 1 terabyte itu kira-kira senilai dengan 1000GB.
GUI Aplikasi Google Earth
Awalnya aplikasi Google Earth bernama Earth Viewer yang di kembangkan oleh Keyhole Inc. sejak tahun 2001. Kemudian pada tahun 2004 Keyhole inc di akuisisi oleh google. Dan pada tahun 2005 Google mengganti nama Earth Viewer menjadi Google Earth. Hingga sekarang Google Earth terus dikembangkan oleh pihak Google.
Ketika kita menjalankan aplikasi Google Earth di komputer yang terkoneksi ke Internet, maka secara otomatis Google Earth terhubung ke server-server milik google. Aplikasi Google Earth berfungsi untuk menampilkan data yang berasal dari server milik google kepada pengguna. Karena data yang dikirimkan itu berupa foto dengan resolusi lumayan tinggi, maka koneksi internet cepat mutlak di perlukan.
Jangan harap bisa melihat daerah Silicon Valley dengan koneksi yang hanya 56 Kbps. Bila kecepatannya hanya 56Kbps maka segera lupakan Google Earth, tapi kalau memang sudah berniat untuk melatih kesabaran tingkat tinggi, 56Kbps sudah sangat memadai. Jadi bila ingin menggunakan Google Earth secara normal (bukan untuk melatih kesabaran) kecepatan koneksinya paling tidak sebesar 128Kbps, semakin besar semakin baik.
Versi
Google tidak hanya mengeluarkan versi gratis untuk google earth, ada juga versi berbayarnya. Yaitu Google earth Plus dengan biaya langganan $20 pertahun, Google Earth Pro yang ditujukan untuk kalangan profesional dan komersial dan yang terakhir adalah Google Earth Enterprise, versi ini sangat tidak disarankan untuk pengguna rumahan.
Tentunya versi-versi itu memang ditujukan untuk kalangan tertentu yang memang membutuhkan yang lebih dari sekedar versi gratisnya. Versi berbayarnya memang dilengkapi dengan fitur-fitur yang lebih lengkap yang sudah diseuaikan dengan segmen pembelinya. Tapi tidak semua fitur itu diperlukan oleh pengguna rumahan, jadi kalau hanya ingin melihat-lihat atap rumah, kita atau tempat-tempat terkenal didunia, Google Earth versi gratis sudah lebih dari cukup.
Sumber Data
Sekarang bagaimana cara Google mendapatkan data peta fotografi yang begitu banyaknya? Pihak google menggunakan 2 sumber primer, yaitu dari satelit dan foto dari pesawat terbang. Tentunya banyak pihak yang menyediakan peta fotografi, karena pihak itu memang mengkhususkan diri untuk membuat peta fofografi. Nah Google menggunakan jasa mereka untuk mendapatkan peta fotografi. Karena data-data itu diambil dari banyak sumber, terdapat perbedaan resolusi antara daerah satu dengan daerah lainnya. Mungkin ada daerah yang resolusinya rendah sampai-sampai jalan tidak bisa terlihat dengan jelas. Tapi ada juga daerah yang ditampilkan dengan resolusi tinggi, hingga nampak jelas orang sedang berjalan di jalanan. Perbedaan tersebut biasanya terkait dengan lokasi wilayah tersebut. Resolusi daerah washington tentunya lebih baik daripada resolusi di daerah Purwokerto.
Selain peta fotografi, google earth juga mendapatkan data dari yang disebut sebagai Digital elevation Model(DEM). Data ini diambil oleh Shuttle Radar Topography Mission milik NASA. DEM merupakan data yang mempresentasikan bentuk permukaan bumi. Bila data DEM tersebut disatukan dengan peta fotografi, maka akan tercipta permukaan bumi dalam bentuk 3 Dimensi. Sebenarnya intinya adalah Peta fotografi di jadikan sebagai tekstur data DEM yang dalam bentuk 3 dimensi.
Inilah salah satu kehebatan Google Earth, dengan sedikit mengatur kemiringan pandangan, pengguna bisa melihat gunung-gunung secara tiga dimensi dengan tekstur yang sangat nyata (karena teksturnya merupakan peta fotografi) , bukan hanya berupa foto lagi. Pengguna bisa menelusuri gunung, bukit, pegunungan dan gedung layaknya Superman yang sedang terbang dengan kecepatan tinggi.
Rumahku hoi.....Rumahku!!!!
Menuai Kritik
Dengan Google earth, siapapun bisa mengakses seluruh tempat didunia dengan hanya duduk didepan komputer. hal inilah yang dikhawatirkan banyak kalangan, terutama dinas pertahanan(pihak militer) di USA. Mereka khawatir Google Earth di salahgunakan oleh teroris untuk mengintai lokasi-lokasi penting di USA dan kemudian melakukan penyerangan. Tapi itulah teknologi yang bersifat netral. Solusi terbaik adalah bukan dengan cara menghentikan pemakaian teknologi tersebut tapi dengan cara memberi batasan-batasan yang tentunya masih dianggap wajar.
Terlepas dari itu, banyak orang yang sangat terbantu dengan adanya Google Earth. Google Earth diperlukan oleh banyak bidang ilmu, bahkan cukup berguna untuk kehidupan sehari-hari dan mereka yang hobi melancong. Dengan Google earth kita bisa melihat lokasi-lokasi yang memang sulit dijangkau oleh masyarakat umum, seperti pulau-pulau terpencil atau lokasi-lokasi berbahaya.
Google Earth merupakan terobosan teknologi yang cukup revolusioner, suatu saat mungkin tidak ada orang yang melakukan perjalanan jauh dengan membawa peta atau atlas. Tapi cukup sebuah komputer, koneksi Wi-fi, sebuah aplikasi gratis bernama Google Earth dan mungkin secangkir kopi panas. Ohya untuk informasi lebih lanjut soal Google Earth bisa langsung browsing ke sini.(AHP, 15 Agustus 2008 21:22)
56 kbps melatih kesabaran??? lol
BalasHapusPernah pake tapi gak sabar..
BalasHapusHe2
^^
@Oracle of Omaha: Silahkan buat yang sukar menahan kesabaran :))
BalasHapus@uni: Kalo pingin liat atap rumah sendiri sih jadinya sabar. kayak aku nih......
sayang ya ...dibatasi...
BalasHapus@ruzi: Betul mas...
BalasHapusbagaimana cara ngegunain google earth????
BalasHapusyang komplit y......
mksh..........
ada ga cara atau software yg bisa liat secara real time |
BalasHapussaya mau tanya dong...berapa harga untuk google enterprise?....ditunggu ya jawabannya?...... terima kasih
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusbedanya yg biasa dg yg pro apa aja ya?
BalasHapus<a href="http://topkaos.com" mce_href="http://topkaos.com"