Sekitar dua puluh tahun yang lalu, ancaman virus komputer tidak seheboh sekarang. Komputer di masa itu masih belum banyak yang kena penyakit. Karena selain jumlah virus dan komputer masih relatif sedikit, urusan transfer file tidak semudah sekarang. Sekarang bila mau copy-copy file, tinggal cari komputer terdekat, colokin medianya, copy paste dan tada... data sudah berpindah tempat. Teknologi internet sekarang juga semakin memudahkan urusan transfer file. Coba banding kan dengan 20 tahun lalu, media penyimpanan portable masih berupa disket yang teknologinya jauh dibawah memori flash. Teknologi internet juga belum seluas dan secepat sekarang. Sehingga masa-masa itu virus bukan ancaman yang begitu serius untuk sebagian besar pengguna komputer rumahan.
Berbeda jauh dengan kini, virus secara resmi sudah menjadi bagian dari sisi gelap komputer. Sebuah mimpi buruk bagi semua pengguna komputer bila komputer atau data penting mereka di telanjangi oleh virus (Bukti: Saya benar-benar bermimpi buruk ketika virus menyusup ke komputer saya). Bukti ketakutan mereka akan virus adalah jarang ditemui komputer yang tidak dilengkapi dengan penangkal virus atau biasa disebut sebagai Antivirus. Baik mereka pengguna pemula atau malah seorang pembuat virus mempunyai kecenderungan untuk memasang antivirus dikomputer mereka.
Jumlah Antivirus
Merebaknya serangan virus telah menjadi ladang bisnis untuk mereka yang lebih tahu soal virus dibandingkan orang lain. Hal ini dibuktikan dengan jumlah antivirus yang eksis tidak bisa dibilang sedikit. Jumlah antivirus yang banyak itu bertujuan untuk membuat pengguna komputer bingung. Saya bahagia karena tujuan mereka berhasil.
Sebut saja dari yang gratis ada Clamav, AVG, Avira, PCMAV, Ansav, SmadAv. Sedangkan berbayar ada BitDefender, Kaspersky, Norton, NOD32 dan kawan-kawannya. Nah bagaimana tidak bingung, dari sebanyak itu seorang pengguna komputer harus memilih satu atau dua untuk dipasang dikomputernya (Perkecualian untuk mereka yang taraf pengguna biasa, karena biasanya antivirusnya bukan instalasi sendiri, mereka tidak akan bingung untuk memilih).
Rasa bingung tersebut membuat pengguna komputer selalu ingin tahu mana antivirus yang paling baik. Banyak forum diskusi yang membahas tentang itu, topik seperti itu hampir selalu banyak diminati. Bahkan saya pernah menemukan file PDF yang isinya puluhan komentar orang tentang antivirus mana yang terbaik. Sobat Fariz juga pernah menanyakan antivirus mana yang terbaik menurut saya, pertanyaan itu ada disini. Sekali lagi ini bukti bahwa sebagian besar pengguna komputer mengalami kebimbangan dalam memilih Antivirus. Meski banyak juga pengguna komputer yang sudah mantap dan yakin dengan kinerja antivirus tertentu, kemudian menjadikan antivirus itu sebagai pelindungnya. Banyak juga pengguna komputer yang fanatik dengan antivirus tertentu, diflashdisknya selalu tersedia installer antivirus idolanya itu supaya bisa menginstalnya disetiap komputer yang ditemuinya.
Jadi ketika ditanya antivirus mana yang terbaik, jawabannya akan sangat bervariasi. Tergantung selera dan kebutuhan dari si pemakai antivirus. Artinya tiap antivirus mempunyai potensi untuk menjadi yang terbaik bagi seseorang. So Antivirus mana yang terbaik?
Diri Sendiri
Ya! Itulah Antivirus terbaik! Pengetahuan pengguna komputerlah yang paling berpotensi untuk menjadi Antivirus yang terbaik.
Tapi sayangnya potensi itu kurang dimanfaatkan dengan baik oleh pengguna komputer.
Coba bayangkan sebagian besar virus berhasil menyebar karena kelengahan pengguna. Lengah dalam arti kurang hati-hati atau lupa memperbaharui antivirus. Bila dua kelengahan itu terjadi, peluang virus masuk ke komputernya semakin besar. Kurang hati-hati dan lupa itu memang merupakan sifat buruk setiap manusia, dan sangat mungkin terjadi pada setiap orang tanpa disadarinya. Orang bisa saja mengatakan “aku akan hati-hati” atau “ya akan saya ingat”. Tapi lha..kadang tanpa sadar kalimat itu dilupakan, yang muncul hanya kealpaan dan kelengahan tanpa bisa di cegah oleh orang itu. Tapi lupa dan lengah itu dalam semua aspek kehidupan bisa sangat fatal akibatnya. Termasuk dalam bidang komputer, apalagi bila berurusan dengan yang namanya virus.
Karena itulah penyebaran virus yang memanfaatkan kelengahan pengguna sangat berkembang. Sebut saja teknik menyamarkan file virus sebagai folder, meski teknik ini terbilang sederhana, namun hingga kini teknik ini masih sering mengelabui mereka yang lengah (=kurang pengetahuan dan pengalaman). Terbukti dari komputer publik yang pernah saya pakai, banyak diantaranya yang terinfeksi virus yang menyamar sebagai folder.
Lalu kemudian apa yang harus dilakukan? Membiarkan kealpaan dan kelengahan datang bagai epilepsi yang kambuh? Datang begitu saja tanpa bisa diduga dan dikendalikan oleh empunya. Berita buruknya, akibat alpa dan lengah bisa lebih bahaya dari kambuhnya epilepsi dikolam renang. Apa yang bisa dilakukan supaya lengah dan alpa tidak datang ketika berkomputer? Ketika berada di bayang-bayang infeksi virus? Salah satu caranya adalah terus berusaha meningkatkan pengetahuan tentang komputer dan virus. tak peduli anda adalah seorang Pengacara, PNS, Akuntan, Desainer Grafis atau Pelajar. Selama anda bersentuhan dengan perangkat yang bernama komputer, pengetahuan tentang itu harus terus ditingkatkan. Jangan sampai mau di buat panik, tegang, cemas dan marah hanya karena serangan program kecil bernama virus. Jangan sampai mau dipermainkan oleh pembuat virus yang selalu ingin menjadi lebih cerdas dari orang lain. Dengan mempunyai pemahaman —walaupun itu sedikit— tentang virus, orang tidak akan dijatuhkan harga dirinya (paling tidak, tidak terlalu jatuh) hanya oleh sekumpulan bilangan nol dan satu bernama virus. Virus hanyalah program kecil buatan manusia, yang dengan mudah mempermalukan mereka yang tidak tahu, tetapi mudah di permalukan oleh mereka yang tahu.
(paragraf diatas juga menjadi koreksi terhadap diri saya sendiri agar selalu ingat untuk terus meningkatkan ilmu dan pengetahuan saya yang masih sangat terbatas)
Setiap Program Antivirus pasti punya cacat dan kelemahan, kadang dia tidak bisa mendeteksi file yang jelas-jelas adalah virus. Antivirus itu hanya bilang “file itu tidak ada dalam databaseku”. Namun untuk orang yang berpengetahuan —yang “proccesornya” merupakan buatan Tuhan—, mereka tidak membutuhkan database, yang dibutuhkan hanyalah setitik pemahaman dan selalu diupdate ketika orang itu belajar. Orang yang berpengetahuan tidak membutuhkan alokasi memori komputer, tidak membebani processor, tidak membutuhkan space harddisk, tidak membuat crash dan tidak membutuhkan biaya langganan, namun keakuratan mereka melebihi antivirus yang paling mahal, yang rakus space harddisk dan memori, yang membuat CPU usage menjadi konstan 100%.
Mendapatkan Pengetahuan
Pengalaman dan pemahaman mutlak dibutuhkan sebagai pengganti database. Kita tidak perlu untuk menghapalkan ratusan ribu MD5 Hash file virus seperti database antivirus. Yang dibutuhkan hanya pemahaman untuk mengenali sebuah virus. Sedangkan bagaimana mengatasi virusnya? Yang dibutuhkan adalah pengalaman. Dua itu bisa menggantikan database Antivirus terlengkap sekalipun.
Memperbanyak membaca artikel dan buku tentang virus, baik tingkat dasar atau menengah. Berburu ilmu kepada mereka yang memang lebih tahu. Bila dua itu dilakukan secara konsisten, pemahaman tentang virus akan didapat. Dengan begitu, kita bisa menjadi Antivirus utama untuk komputer dirumah, dan program antivirus sebagai lapisan keduanya.
Semakin banyak pemahaman, maka sesorang akan lebih banyak menemukan pengalaman-pengalaman baru serta berbagai metode untuk mencegah dan mengatasi infeksi virus dengan sendirinya, yang mungkin belum pernah ada orang yang melakukannya. Itulah satu kelebihan kita dibanding program antivirus. Kita bisa berkembang dengan sendirinya sedangkan mereka tidak.
Namun untuk mendapatkan pengalaman dan pemahaman itu memang tidak mungkin instan. Apalagi pengalaman, untuk mendapatkannya mungkin harus terkena virus dulu. Tapi itulah ilmu, memang dibuat untuk sulit didapatkan supaya tidak mudah dilupakan. Dan percayalah setiap pengorbanan untuk mendapatkan ilmu pasti ada balasannya, apapun ilmu itu.(AHP 13 oktober 2008 20:07)
Berbeda jauh dengan kini, virus secara resmi sudah menjadi bagian dari sisi gelap komputer. Sebuah mimpi buruk bagi semua pengguna komputer bila komputer atau data penting mereka di telanjangi oleh virus (Bukti: Saya benar-benar bermimpi buruk ketika virus menyusup ke komputer saya). Bukti ketakutan mereka akan virus adalah jarang ditemui komputer yang tidak dilengkapi dengan penangkal virus atau biasa disebut sebagai Antivirus. Baik mereka pengguna pemula atau malah seorang pembuat virus mempunyai kecenderungan untuk memasang antivirus dikomputer mereka.
Jumlah Antivirus
Merebaknya serangan virus telah menjadi ladang bisnis untuk mereka yang lebih tahu soal virus dibandingkan orang lain. Hal ini dibuktikan dengan jumlah antivirus yang eksis tidak bisa dibilang sedikit. Jumlah antivirus yang banyak itu bertujuan untuk membuat pengguna komputer bingung. Saya bahagia karena tujuan mereka berhasil.
Sebut saja dari yang gratis ada Clamav, AVG, Avira, PCMAV, Ansav, SmadAv. Sedangkan berbayar ada BitDefender, Kaspersky, Norton, NOD32 dan kawan-kawannya. Nah bagaimana tidak bingung, dari sebanyak itu seorang pengguna komputer harus memilih satu atau dua untuk dipasang dikomputernya (Perkecualian untuk mereka yang taraf pengguna biasa, karena biasanya antivirusnya bukan instalasi sendiri, mereka tidak akan bingung untuk memilih).
Rasa bingung tersebut membuat pengguna komputer selalu ingin tahu mana antivirus yang paling baik. Banyak forum diskusi yang membahas tentang itu, topik seperti itu hampir selalu banyak diminati. Bahkan saya pernah menemukan file PDF yang isinya puluhan komentar orang tentang antivirus mana yang terbaik. Sobat Fariz juga pernah menanyakan antivirus mana yang terbaik menurut saya, pertanyaan itu ada disini. Sekali lagi ini bukti bahwa sebagian besar pengguna komputer mengalami kebimbangan dalam memilih Antivirus. Meski banyak juga pengguna komputer yang sudah mantap dan yakin dengan kinerja antivirus tertentu, kemudian menjadikan antivirus itu sebagai pelindungnya. Banyak juga pengguna komputer yang fanatik dengan antivirus tertentu, diflashdisknya selalu tersedia installer antivirus idolanya itu supaya bisa menginstalnya disetiap komputer yang ditemuinya.
Jadi ketika ditanya antivirus mana yang terbaik, jawabannya akan sangat bervariasi. Tergantung selera dan kebutuhan dari si pemakai antivirus. Artinya tiap antivirus mempunyai potensi untuk menjadi yang terbaik bagi seseorang. So Antivirus mana yang terbaik?
Diri Sendiri
Ya! Itulah Antivirus terbaik! Pengetahuan pengguna komputerlah yang paling berpotensi untuk menjadi Antivirus yang terbaik.
Tapi sayangnya potensi itu kurang dimanfaatkan dengan baik oleh pengguna komputer.
Coba bayangkan sebagian besar virus berhasil menyebar karena kelengahan pengguna. Lengah dalam arti kurang hati-hati atau lupa memperbaharui antivirus. Bila dua kelengahan itu terjadi, peluang virus masuk ke komputernya semakin besar. Kurang hati-hati dan lupa itu memang merupakan sifat buruk setiap manusia, dan sangat mungkin terjadi pada setiap orang tanpa disadarinya. Orang bisa saja mengatakan “aku akan hati-hati” atau “ya akan saya ingat”. Tapi lha..kadang tanpa sadar kalimat itu dilupakan, yang muncul hanya kealpaan dan kelengahan tanpa bisa di cegah oleh orang itu. Tapi lupa dan lengah itu dalam semua aspek kehidupan bisa sangat fatal akibatnya. Termasuk dalam bidang komputer, apalagi bila berurusan dengan yang namanya virus.
Karena itulah penyebaran virus yang memanfaatkan kelengahan pengguna sangat berkembang. Sebut saja teknik menyamarkan file virus sebagai folder, meski teknik ini terbilang sederhana, namun hingga kini teknik ini masih sering mengelabui mereka yang lengah (=kurang pengetahuan dan pengalaman). Terbukti dari komputer publik yang pernah saya pakai, banyak diantaranya yang terinfeksi virus yang menyamar sebagai folder.
Lalu kemudian apa yang harus dilakukan? Membiarkan kealpaan dan kelengahan datang bagai epilepsi yang kambuh? Datang begitu saja tanpa bisa diduga dan dikendalikan oleh empunya. Berita buruknya, akibat alpa dan lengah bisa lebih bahaya dari kambuhnya epilepsi dikolam renang. Apa yang bisa dilakukan supaya lengah dan alpa tidak datang ketika berkomputer? Ketika berada di bayang-bayang infeksi virus? Salah satu caranya adalah terus berusaha meningkatkan pengetahuan tentang komputer dan virus. tak peduli anda adalah seorang Pengacara, PNS, Akuntan, Desainer Grafis atau Pelajar. Selama anda bersentuhan dengan perangkat yang bernama komputer, pengetahuan tentang itu harus terus ditingkatkan. Jangan sampai mau di buat panik, tegang, cemas dan marah hanya karena serangan program kecil bernama virus. Jangan sampai mau dipermainkan oleh pembuat virus yang selalu ingin menjadi lebih cerdas dari orang lain. Dengan mempunyai pemahaman —walaupun itu sedikit— tentang virus, orang tidak akan dijatuhkan harga dirinya (paling tidak, tidak terlalu jatuh) hanya oleh sekumpulan bilangan nol dan satu bernama virus. Virus hanyalah program kecil buatan manusia, yang dengan mudah mempermalukan mereka yang tidak tahu, tetapi mudah di permalukan oleh mereka yang tahu.
(paragraf diatas juga menjadi koreksi terhadap diri saya sendiri agar selalu ingat untuk terus meningkatkan ilmu dan pengetahuan saya yang masih sangat terbatas)
Setiap Program Antivirus pasti punya cacat dan kelemahan, kadang dia tidak bisa mendeteksi file yang jelas-jelas adalah virus. Antivirus itu hanya bilang “file itu tidak ada dalam databaseku”. Namun untuk orang yang berpengetahuan —yang “proccesornya” merupakan buatan Tuhan—, mereka tidak membutuhkan database, yang dibutuhkan hanyalah setitik pemahaman dan selalu diupdate ketika orang itu belajar. Orang yang berpengetahuan tidak membutuhkan alokasi memori komputer, tidak membebani processor, tidak membutuhkan space harddisk, tidak membuat crash dan tidak membutuhkan biaya langganan, namun keakuratan mereka melebihi antivirus yang paling mahal, yang rakus space harddisk dan memori, yang membuat CPU usage menjadi konstan 100%.
Mendapatkan Pengetahuan
Pengalaman dan pemahaman mutlak dibutuhkan sebagai pengganti database. Kita tidak perlu untuk menghapalkan ratusan ribu MD5 Hash file virus seperti database antivirus. Yang dibutuhkan hanya pemahaman untuk mengenali sebuah virus. Sedangkan bagaimana mengatasi virusnya? Yang dibutuhkan adalah pengalaman. Dua itu bisa menggantikan database Antivirus terlengkap sekalipun.
Memperbanyak membaca artikel dan buku tentang virus, baik tingkat dasar atau menengah. Berburu ilmu kepada mereka yang memang lebih tahu. Bila dua itu dilakukan secara konsisten, pemahaman tentang virus akan didapat. Dengan begitu, kita bisa menjadi Antivirus utama untuk komputer dirumah, dan program antivirus sebagai lapisan keduanya.
Semakin banyak pemahaman, maka sesorang akan lebih banyak menemukan pengalaman-pengalaman baru serta berbagai metode untuk mencegah dan mengatasi infeksi virus dengan sendirinya, yang mungkin belum pernah ada orang yang melakukannya. Itulah satu kelebihan kita dibanding program antivirus. Kita bisa berkembang dengan sendirinya sedangkan mereka tidak.
Namun untuk mendapatkan pengalaman dan pemahaman itu memang tidak mungkin instan. Apalagi pengalaman, untuk mendapatkannya mungkin harus terkena virus dulu. Tapi itulah ilmu, memang dibuat untuk sulit didapatkan supaya tidak mudah dilupakan. Dan percayalah setiap pengorbanan untuk mendapatkan ilmu pasti ada balasannya, apapun ilmu itu.(AHP 13 oktober 2008 20:07)
antivirus terbaik adalah user komputer tersebut, aku setuju ma kamu, nan
BalasHapus@muji: Ya mas, memang harusnya begitu. kalo ketergantungan terus sama program antivirus jadinya malah penggunanya yang kena getahnya
BalasHapuspake linux aja lebih aman
BalasHapus@Rio: Iya...emang. saya sebenernya juga pingin pake linux, cuman ada masih ada kendala
BalasHapusHmm.. Setuju ma yang udah komen-komen di atas tetap user adalan anti virus yang paling baik.
BalasHapusBtw, lupa, mau tukerin link ndak? Kalo mau leave comment ya di blog saya. Thanx. (^_^)
BalasHapuslho kok di shoutmix ada setannya juga nan.. hiii... dari tempat gue ya... dasar setan rakus udah gue kasih makan masih minta ke sini... monggo nih nan ada pe er thesis untuk tingkat S3 di sini
BalasHapusIya itu~
BalasHapuskita ndiri ati2
ampe ada "bagai epilepsi yang kambuh"
Di kolam renang lagi
XD
Thx ya Adnan~
@fantasyforever: Boleh juga.
BalasHapus@joko: Iya ni mas...setan dari blognya mas joko pindah kesini. jangan jangan udah ga betah lagi...jadinya kesini. Oya mas...sory baru mbales ni comment...lagi sibuk sekolah.
@yunqi: Betul-betul...sama sama un
Yaialaah,. user ga bakalan kena virus komputerr kaleee,. haha,.
BalasHapus@cumilaut: heheh..itu pasti lah....Btw coba baca postingan ini
BalasHapushttp://komputok.blogspot.com/2008/10/mitos-mitos-virus-komputer.html
Ada virus bernama autorun.inf atau saudaranya boot.exe atau saudaranya lagi msvdm.dll. Virus ini biasa menyembunyikan file asli agar tidak telihat, cek blog saya untuk mengetahui bagaimana mengatasi virus tersebut ...
BalasHapus