Ya, Benar! Saya memang tidak salah ketik judulnya. Memang, bila mendengar kata ‘Mitos’ yang terbayang adalah hal-hal yang baunya bau klenik. Misalnya mitos tentang penghuni rumah kosong, yang katanya adalah seorang manusia siluman yang bisa berubah wujud menjadi brontosaurus berekor 6, serammm! Atau mitos tentang penghuni sebuah telaga, yang katanya jelmaannya adalah seekor ikan Mujaer Perak, so cool!
Salah satu ciri khas mitos adalah berasal dari kata ‘katanya’, kata ‘katanya’ kalo terus diucapkan dari mulut ke mulut kadang justru berubah jadi berita yang menyesatkan. Tidak seperti ilmu pasti, yang anti dengan kata ‘Katanya’. Misalnya ketika saya sedang praktikum Kimia, guru selalu bilang “Larutan CuSO4 bila ditambah KI akan bereaksi menjadi K2SO4 dan bla-bla-bla....” tidak pernah guru bilang “Larutan I2 bila ditambah Na2S2O3 katanya akan berubah menjadi daging ayam organik, jadi bisa sekalian makan sore” Wow, mitos yang bergizi, Sayangnya kalimat itu belum pernah saya dengar. Ciri lain mitos adalah beritanya yang belum tentu benar dan celakanya banyak orang yang tetap percaya. Meski banyak juga mitos yang memang benar-benar betul, bukan lagi berita bohong.
Mitos yang saya bahas disini bukan mengenai penghuni rumah kosong atau larutan Kimia (yang tak kalah horrornya), tapi mengenai mitos-mitos yang beredar dimasyarakat mengenai virus komputer. Mitos seperti ini saya dapat berdasarkan pengalaman-pengalaman selama berkecimpung didunia komputer. Mitos-mitos ini mungkin terdengar lucu atau aneh, tapi berdasarkan riset kecil-kecilan yang saya lakukan, mitos ini memang terbukti mempengaruhi sebagian pengguna komputer. Apa saja mitos itu? Oke, terus baca!
Linux Kebal Virus
Mitos ini bisa dikatakan benar tapi juga bisa dikatakan salah, lho kok bisa? Memang para pengguna linux hampir-hampir tak pernah direpotkan oleh virus seperti pengguna Windows yang malang. Meski begitu bukan berarti Linux benar-benar kebal virus, Linux bisa kok kena virus. Lalu kenapa serangan virus di linux tidak segencar diWindows? Alasannya sederhana, sebagian besar virus memang dirancang untuk aktif dan menyerang Windows tidak mungkin bisa menyerang linux. Sebuah hal yang hampir mustahil bila seekor virus Windows tiba-tiba mengobrak-abrik isi komputer linux. Struktur OS Windows dengan linux sangat berbeda sekali, jadi jangan harap Virus Windows bisa aktif di linux. Meski mungkin saja virus yang aktif di Windows bisa menyerang OS linux lewat jaringan, tapi kalau virus Windows bisa aktif di Linux, murni mustahil! Kalau begitu, muncul pertanyaan lagi, Kenapa kebanyakan virus justru dirancang untuk menyerang Windows, bukan Linux?
Setiap pembuat antivirus pasti selalu ingin virusnya menyebar seluas mungkin, sementara supaya bisa menyebar dengan baik, virus harus menyebar dari komputer ke komputer. Sekarang bila virus itu dirancang untuk linux, sementara pemakai linux relatif sedikit, sudah pasti penyebaran virus terhambat. Berbeda dengan Windows, jumlah Windows sangat mendominasi bila dibandingkan OS lain. Sudah pasti, supaya penyebarannya luas, pembuat virus pasti lebih memilih merancang virus untuk Windows. Selain itu, menurut referensi yang pernah saya baca, tingkat keamanan linux memang lebih baik daripada Windows. Dalam artian jeroan linux lebih sulit dieksplorasi dibandingkan Windows
Linux memang kebal dengan virus-virus Windows, tapi bila virus itu yang memang dirancang untuk linux, ya...kebalnya hilang. Kalo dibilang kebal, Windows juga kebal. Hanya saja kebalnya muncul ketika sedang berhadapan dengan virus linux (yang saat ini saya belum tahu virus itu eksis atau tidak.
Virus Komputer Bisa Menyerang HP
Ada seorang teman saya yang selalu mengeluh HPnya seperti terkena virus, menurut ceritanya HPnya sering bertingkah aneh. Mulai dari buka aplikasi lelet sampai muncul file-file aneh. Sebenarnya saya tidak tahu alasan persisnya mengapa bisa begitu, soalnya saya tidak begitu tahu dia pakai HP itu bagaimana. Namun yang jelas itu bukan karena serangan virus, apalagi virus Windows. Alasannya sederhana: Saat ini setau saya belum ada virus yang menyerang HP Java (HP teman saya itu HP java), baru HP Symbian yang sudah jadi target.
Dan sekali lagi mustahil file virus yang menyerang Windows bisa menyerang OS lain, termasuk HP Java dan Symbian. Kalaupun file virus Windows itu tersimpan di memory HP, virus itu takkan berkutik. Jadi HP itu hanya untuk sarana penyebaran virus itu saja dan virus itu tidak akan aktif dalam HP.
Point yang perlu dipahami disini adalah belum ada virus yang bersifat multiplatform, belum ada virus yang bisa menyerang OS Windows sekaligus OS Symbian dan Linux. Kalau virus Windows, ya...bisanya hanya menyerang Windows, virus Symbian ya...bisanya hanya menyerang HP Symbian. Jadi tak usah cemas bila menancapkan kabel data HP di komputer publik, kalaupun komputer itu ada virusnya, HP tidak akan terinfeksi.
Begitu juga sebaliknya, jika HP yang ada virus yang sudah aktif (virus HP, bukan virus komputer) di hubungkan dengan komputer, sampai sangkakala ditiupkan pun komputer tidak akan terinfeksi.
Virus Bisa Merusak Hardware
Kalo mitos ini memang ada benarnya. Selama punya akses ke hardware, virus punya kemungkinan untuk merusak hardware. Namun akhir-akhir ini relatif jarang virus yang dibekali kemampuan merusak hardware. Karena memang relatif sulit dan tidak efisien untuk dilakukan, kalau virus dibuat supaya menyebar seluas mungkin, kenapa juga harus merusak hardware, kecuali kalau memang untuk iseng.
Jangan dibayangkan virus sanggup merusak hardware secara spontan, misalnya virus tiba-tiba meremukan harddisk dengan tiba-tiba, jelas itu mustahil. Atau malah yang lebih ekstrim lagi seperti salah satu adegan di film Die Hard 4, komputer yang tiba-tiba meledak dahsyat ketika disusupi kode tertentu. Amrozi pun tidak sanggup! Perusakan hardware yang bisa dilakukan virus tidak seperti ketika kita membawa linggis, ingat virus juga software biasa, ia harus punya akses ke hardware dulu, baru bisa merusak .
Salah satu cara virus merusak hardware yang saya ketahui adalah dengan mengakses dan modifikasi data BIOS. Misalnya virus merubah setingan kecepatan kipas processor menjadi nol, artinya kipas mati. Dengan begitu processor akan kepanasan dan kemudian shutdown paksa, bahkan ada kemungkinan processor terbakar, nah...satu hardware telah rusak karena virus.
Cara lainnya : Seorang kakak kelas saya dulu (sekarang sudah kuliah di UGM) mampu membuat kode di visual basic yang bisa membuat tray CD/DVD drive tidak bisa ditutup. Dalam artian bila kode itu dijalankan, tray terus terbuka sampai kode dimatikan. Gir dalam tray itu terus berputar tanpa bisa berubah arah. Terang saja, kalau dilakukan terus menerus, CD/DVD drive akan rusak. Sayangnya, dia tidak menunjukan kode itu ke saya.
Itu sekelumit cara merusak hardware yang bisa dilakukan oleh virus. Cara lainnya? Tentu masih banyak. Hanya saja, cuman itu yang saya tahu. Mungkin ada yang mau menambahkan?
Virus Bisa bermutasi
Harus ditanya dulu, Bermutasi bagaimana? Apakah virus merubah sebagian isi dirinya? Atau virus dirubah sebagian isi dirinya?
Bila jawabannya virus merubah sebagian dirinya, itu berarti mitos yang salah. Virus komputer sangat berbeda dengan virus biologis, meski sama-sama bernama virus. Virus biologis merupakan molekul hidup yang bisa berkembang dan berubah, termasuk bermutasi dengan sendirinya. Contoh Mutasi, Virus Flu Burung dulunya hanya menyerang unggas, tapi setelah bermutasi, ia malah bisa menyerang mamalia. Berbeda dengan Virus komputer, virus komputer tidak akan bermutasi seperti virus biologis. Sebuah virus bernama X biarpun menyebar seluas apapun, akan tetap bernama virus X, tidak akan tiba-tiba bermutasi menjadi Xx atau Xy. Namun meski begitu, struktur virus bisa berubah, hanya saja perubahan itu memang diatur oleh programernya. Jadi perubahan itu bukanlah mutasi, tapi bagian dari sistem kerja virus. Virus tidak akan bekerja diluar kode program yang dibuat programmernya.
Meski begitu tetap ada perkecualian, bila virus telah dibekali sebuah kecerdasan buatan, ada kemungkinan struktur rutin virus bisa berubah sesuai dengan keinginan dan lingkungan hidup virus(baca: komputer) . Tapi untuk membuat virus dengan kemampuan seperti itu akan sangat sulit. Dan kabar baiknya, keberadaan virus seperti itu belum pernah saya dengar.
Jika virus tidak bisa bermutasi, terus apa yang dimaksud varian virus komputer? Bukankah dalam konsep virus biologis, varian adalah hasil mutasi suatu virus?
Sekali lagi varian hanyalah istilah dan tidak bisa disamakan dengan konsep virus biologis. Varian dalam virus komputer hanyalah penamaan rilis virus versi yang lebih baru atau modifikasi virus versi sebelumnya. Analoginya mirip dengan aplikasi Firefox 3.0 menggantikan Office Firefox 2.0. Anggap saja Firefox seperti virus, artinya Firefox 3.0 merupakan varian dari firefox 2.0.
Yang memodifikasi virus itu bukanlah virus itu sendiri, tapi bisa saja pembuatnya atau orang lain. Jadi mungkin saja programmer virusnya ingin menambahkan kemampuan baru di virus buatannya, namun kode dasarnya masih tetap. Itulah varian.
Virus Komputer Bisa menyerang manusia
Jujur saja, ini merupakan kekonyolan yang paling konyol yang pernah saya dengar. Bagaimana mungkin sebuah virus komputer bermutasi menyerang manusia. Tapi saya tidak mengada-ada, ada pihak yang mengaku menemukan virus komputer yang menyerang tubuh manusia. Waktu itu saya menemukan website iklan itu tanpa sengaja ketika sedang bercengkrama dengan Mba Google. Pihak yang semacam pengobatan alternatif itu hanya mengatakan “metodenya sulit dijelaskan”. Namun kalimat-kalimat yang ada disitu cukup meyakinkan. Sayangnya saya punya argumen untuk mematahkan pendapat mereka.
Pertama, virus komputer merupakan program yang berbasis dan menyerang sistem digital. Sayangnya manusia bukan makhluk digital
Kedua, Kalo virus komputer windows saja tidak sanggup menyerang linux, apalagi menyerang manusia.
Ketiga, dalam menyebar virus membutuhkan media penyebaran, salah satunya koneksi LAN atau USB. Manusia tidak punya colokan kabel LAN atau USB, yang paling mirip adalah mulut. Tapi menurut penelitian, flashdisk akan langsung rusak bila dicolokan ke mulut orang.
Keempat, OS dalam tubuh manusia bukanlah Windows, MAC atau linux.
Kelima, Virus windows tidak bisa bermutasi untuk menyerang linux, apalagi mutasi ke manusia.
Keenam, Virus dibuat oleh programmer.
Ketujuh, Tidak ada programmer yang mampu membuat seuntai DNA virus biologis dengan Visual Basic atau assembly.
Ketujuh, Virus manusia tidak bisa menyerang komputer.
Sebenarnya alasan yang seperti itu tidak usah saya ulas, toh bila orang menggunakan logika, pastinya langsung menolak mentah-mentah hal itu tanpa harus tahu dulu seluk beluk virus komputer. Bila ingin tahu websitenya silahkan cari di google dengan kata kunci yang tidak jauh-jauh dengan virus, mutasi dan tubuh manusia. Sengaja tidak saya sebut websitenya, soalnya menyangkut nama baik Komputok juga sih...
Penutup
Mitos memang tidak selalu salah, tapi juga tidak selalu benar, tapi itu tidak penting. Yang penting adalah bagaimana kita menyikapi mitos itu dengan bijak. Bukan dengan langsung percaya begitu saja atau langsung menolak mentah-mentah sebelum dipikirkan dulu. Karena proses pembuatan mitos juga berasal dari pengalaman-pengalaman seseorang yang meskipun kadang persepsinya berbeda dengan kenyataan, itulah yang menyebabkan suatu mitos salah. Mitos yang saya sebutkan diatas juga perlu disikapi dengan bijak, kita harus kritis menanggapi hal yang seperti itu. Bila tidak, mungkin yang muncul hanya kecemasan yang sebetulnya tidak perlu muncul.
Mungkin diluar sana masih banyak mitos-mitos tentang komputer yang masih belum teruji kebenarannya, yang ada disini hanya sebagian saja. Jadi, ada yang mau menambahkan? (AHP 30 Oktober 2008 21:00)
Salah satu ciri khas mitos adalah berasal dari kata ‘katanya’, kata ‘katanya’ kalo terus diucapkan dari mulut ke mulut kadang justru berubah jadi berita yang menyesatkan. Tidak seperti ilmu pasti, yang anti dengan kata ‘Katanya’. Misalnya ketika saya sedang praktikum Kimia, guru selalu bilang “Larutan CuSO4 bila ditambah KI akan bereaksi menjadi K2SO4 dan bla-bla-bla....” tidak pernah guru bilang “Larutan I2 bila ditambah Na2S2O3 katanya akan berubah menjadi daging ayam organik, jadi bisa sekalian makan sore” Wow, mitos yang bergizi, Sayangnya kalimat itu belum pernah saya dengar. Ciri lain mitos adalah beritanya yang belum tentu benar dan celakanya banyak orang yang tetap percaya. Meski banyak juga mitos yang memang benar-benar betul, bukan lagi berita bohong.
Mitos yang saya bahas disini bukan mengenai penghuni rumah kosong atau larutan Kimia (yang tak kalah horrornya), tapi mengenai mitos-mitos yang beredar dimasyarakat mengenai virus komputer. Mitos seperti ini saya dapat berdasarkan pengalaman-pengalaman selama berkecimpung didunia komputer. Mitos-mitos ini mungkin terdengar lucu atau aneh, tapi berdasarkan riset kecil-kecilan yang saya lakukan, mitos ini memang terbukti mempengaruhi sebagian pengguna komputer. Apa saja mitos itu? Oke, terus baca!
Linux Kebal Virus
Mitos ini bisa dikatakan benar tapi juga bisa dikatakan salah, lho kok bisa? Memang para pengguna linux hampir-hampir tak pernah direpotkan oleh virus seperti pengguna Windows yang malang. Meski begitu bukan berarti Linux benar-benar kebal virus, Linux bisa kok kena virus. Lalu kenapa serangan virus di linux tidak segencar diWindows? Alasannya sederhana, sebagian besar virus memang dirancang untuk aktif dan menyerang Windows tidak mungkin bisa menyerang linux. Sebuah hal yang hampir mustahil bila seekor virus Windows tiba-tiba mengobrak-abrik isi komputer linux. Struktur OS Windows dengan linux sangat berbeda sekali, jadi jangan harap Virus Windows bisa aktif di linux. Meski mungkin saja virus yang aktif di Windows bisa menyerang OS linux lewat jaringan, tapi kalau virus Windows bisa aktif di Linux, murni mustahil! Kalau begitu, muncul pertanyaan lagi, Kenapa kebanyakan virus justru dirancang untuk menyerang Windows, bukan Linux?
Setiap pembuat antivirus pasti selalu ingin virusnya menyebar seluas mungkin, sementara supaya bisa menyebar dengan baik, virus harus menyebar dari komputer ke komputer. Sekarang bila virus itu dirancang untuk linux, sementara pemakai linux relatif sedikit, sudah pasti penyebaran virus terhambat. Berbeda dengan Windows, jumlah Windows sangat mendominasi bila dibandingkan OS lain. Sudah pasti, supaya penyebarannya luas, pembuat virus pasti lebih memilih merancang virus untuk Windows. Selain itu, menurut referensi yang pernah saya baca, tingkat keamanan linux memang lebih baik daripada Windows. Dalam artian jeroan linux lebih sulit dieksplorasi dibandingkan Windows
Linux memang kebal dengan virus-virus Windows, tapi bila virus itu yang memang dirancang untuk linux, ya...kebalnya hilang. Kalo dibilang kebal, Windows juga kebal. Hanya saja kebalnya muncul ketika sedang berhadapan dengan virus linux (yang saat ini saya belum tahu virus itu eksis atau tidak.
Virus Komputer Bisa Menyerang HP
Ada seorang teman saya yang selalu mengeluh HPnya seperti terkena virus, menurut ceritanya HPnya sering bertingkah aneh. Mulai dari buka aplikasi lelet sampai muncul file-file aneh. Sebenarnya saya tidak tahu alasan persisnya mengapa bisa begitu, soalnya saya tidak begitu tahu dia pakai HP itu bagaimana. Namun yang jelas itu bukan karena serangan virus, apalagi virus Windows. Alasannya sederhana: Saat ini setau saya belum ada virus yang menyerang HP Java (HP teman saya itu HP java), baru HP Symbian yang sudah jadi target.
Dan sekali lagi mustahil file virus yang menyerang Windows bisa menyerang OS lain, termasuk HP Java dan Symbian. Kalaupun file virus Windows itu tersimpan di memory HP, virus itu takkan berkutik. Jadi HP itu hanya untuk sarana penyebaran virus itu saja dan virus itu tidak akan aktif dalam HP.
Point yang perlu dipahami disini adalah belum ada virus yang bersifat multiplatform, belum ada virus yang bisa menyerang OS Windows sekaligus OS Symbian dan Linux. Kalau virus Windows, ya...bisanya hanya menyerang Windows, virus Symbian ya...bisanya hanya menyerang HP Symbian. Jadi tak usah cemas bila menancapkan kabel data HP di komputer publik, kalaupun komputer itu ada virusnya, HP tidak akan terinfeksi.
Begitu juga sebaliknya, jika HP yang ada virus yang sudah aktif (virus HP, bukan virus komputer) di hubungkan dengan komputer, sampai sangkakala ditiupkan pun komputer tidak akan terinfeksi.
Virus Bisa Merusak Hardware
Kalo mitos ini memang ada benarnya. Selama punya akses ke hardware, virus punya kemungkinan untuk merusak hardware. Namun akhir-akhir ini relatif jarang virus yang dibekali kemampuan merusak hardware. Karena memang relatif sulit dan tidak efisien untuk dilakukan, kalau virus dibuat supaya menyebar seluas mungkin, kenapa juga harus merusak hardware, kecuali kalau memang untuk iseng.
Jangan dibayangkan virus sanggup merusak hardware secara spontan, misalnya virus tiba-tiba meremukan harddisk dengan tiba-tiba, jelas itu mustahil. Atau malah yang lebih ekstrim lagi seperti salah satu adegan di film Die Hard 4, komputer yang tiba-tiba meledak dahsyat ketika disusupi kode tertentu. Amrozi pun tidak sanggup! Perusakan hardware yang bisa dilakukan virus tidak seperti ketika kita membawa linggis, ingat virus juga software biasa, ia harus punya akses ke hardware dulu, baru bisa merusak .
Salah satu cara virus merusak hardware yang saya ketahui adalah dengan mengakses dan modifikasi data BIOS. Misalnya virus merubah setingan kecepatan kipas processor menjadi nol, artinya kipas mati. Dengan begitu processor akan kepanasan dan kemudian shutdown paksa, bahkan ada kemungkinan processor terbakar, nah...satu hardware telah rusak karena virus.
Cara lainnya : Seorang kakak kelas saya dulu (sekarang sudah kuliah di UGM) mampu membuat kode di visual basic yang bisa membuat tray CD/DVD drive tidak bisa ditutup. Dalam artian bila kode itu dijalankan, tray terus terbuka sampai kode dimatikan. Gir dalam tray itu terus berputar tanpa bisa berubah arah. Terang saja, kalau dilakukan terus menerus, CD/DVD drive akan rusak. Sayangnya, dia tidak menunjukan kode itu ke saya.
Itu sekelumit cara merusak hardware yang bisa dilakukan oleh virus. Cara lainnya? Tentu masih banyak. Hanya saja, cuman itu yang saya tahu. Mungkin ada yang mau menambahkan?
Virus Bisa bermutasi
Harus ditanya dulu, Bermutasi bagaimana? Apakah virus merubah sebagian isi dirinya? Atau virus dirubah sebagian isi dirinya?
Bila jawabannya virus merubah sebagian dirinya, itu berarti mitos yang salah. Virus komputer sangat berbeda dengan virus biologis, meski sama-sama bernama virus. Virus biologis merupakan molekul hidup yang bisa berkembang dan berubah, termasuk bermutasi dengan sendirinya. Contoh Mutasi, Virus Flu Burung dulunya hanya menyerang unggas, tapi setelah bermutasi, ia malah bisa menyerang mamalia. Berbeda dengan Virus komputer, virus komputer tidak akan bermutasi seperti virus biologis. Sebuah virus bernama X biarpun menyebar seluas apapun, akan tetap bernama virus X, tidak akan tiba-tiba bermutasi menjadi Xx atau Xy. Namun meski begitu, struktur virus bisa berubah, hanya saja perubahan itu memang diatur oleh programernya. Jadi perubahan itu bukanlah mutasi, tapi bagian dari sistem kerja virus. Virus tidak akan bekerja diluar kode program yang dibuat programmernya.
Meski begitu tetap ada perkecualian, bila virus telah dibekali sebuah kecerdasan buatan, ada kemungkinan struktur rutin virus bisa berubah sesuai dengan keinginan dan lingkungan hidup virus(baca: komputer) . Tapi untuk membuat virus dengan kemampuan seperti itu akan sangat sulit. Dan kabar baiknya, keberadaan virus seperti itu belum pernah saya dengar.
Jika virus tidak bisa bermutasi, terus apa yang dimaksud varian virus komputer? Bukankah dalam konsep virus biologis, varian adalah hasil mutasi suatu virus?
Sekali lagi varian hanyalah istilah dan tidak bisa disamakan dengan konsep virus biologis. Varian dalam virus komputer hanyalah penamaan rilis virus versi yang lebih baru atau modifikasi virus versi sebelumnya. Analoginya mirip dengan aplikasi Firefox 3.0 menggantikan Office Firefox 2.0. Anggap saja Firefox seperti virus, artinya Firefox 3.0 merupakan varian dari firefox 2.0.
Yang memodifikasi virus itu bukanlah virus itu sendiri, tapi bisa saja pembuatnya atau orang lain. Jadi mungkin saja programmer virusnya ingin menambahkan kemampuan baru di virus buatannya, namun kode dasarnya masih tetap. Itulah varian.
Virus Komputer Bisa menyerang manusia
Jujur saja, ini merupakan kekonyolan yang paling konyol yang pernah saya dengar. Bagaimana mungkin sebuah virus komputer bermutasi menyerang manusia. Tapi saya tidak mengada-ada, ada pihak yang mengaku menemukan virus komputer yang menyerang tubuh manusia. Waktu itu saya menemukan website iklan itu tanpa sengaja ketika sedang bercengkrama dengan Mba Google. Pihak yang semacam pengobatan alternatif itu hanya mengatakan “metodenya sulit dijelaskan”. Namun kalimat-kalimat yang ada disitu cukup meyakinkan. Sayangnya saya punya argumen untuk mematahkan pendapat mereka.
Pertama, virus komputer merupakan program yang berbasis dan menyerang sistem digital. Sayangnya manusia bukan makhluk digital
Kedua, Kalo virus komputer windows saja tidak sanggup menyerang linux, apalagi menyerang manusia.
Ketiga, dalam menyebar virus membutuhkan media penyebaran, salah satunya koneksi LAN atau USB. Manusia tidak punya colokan kabel LAN atau USB, yang paling mirip adalah mulut. Tapi menurut penelitian, flashdisk akan langsung rusak bila dicolokan ke mulut orang.
Keempat, OS dalam tubuh manusia bukanlah Windows, MAC atau linux.
Kelima, Virus windows tidak bisa bermutasi untuk menyerang linux, apalagi mutasi ke manusia.
Keenam, Virus dibuat oleh programmer.
Ketujuh, Tidak ada programmer yang mampu membuat seuntai DNA virus biologis dengan Visual Basic atau assembly.
Ketujuh, Virus manusia tidak bisa menyerang komputer.
Sebenarnya alasan yang seperti itu tidak usah saya ulas, toh bila orang menggunakan logika, pastinya langsung menolak mentah-mentah hal itu tanpa harus tahu dulu seluk beluk virus komputer. Bila ingin tahu websitenya silahkan cari di google dengan kata kunci yang tidak jauh-jauh dengan virus, mutasi dan tubuh manusia. Sengaja tidak saya sebut websitenya, soalnya menyangkut nama baik Komputok juga sih...
Penutup
Mitos memang tidak selalu salah, tapi juga tidak selalu benar, tapi itu tidak penting. Yang penting adalah bagaimana kita menyikapi mitos itu dengan bijak. Bukan dengan langsung percaya begitu saja atau langsung menolak mentah-mentah sebelum dipikirkan dulu. Karena proses pembuatan mitos juga berasal dari pengalaman-pengalaman seseorang yang meskipun kadang persepsinya berbeda dengan kenyataan, itulah yang menyebabkan suatu mitos salah. Mitos yang saya sebutkan diatas juga perlu disikapi dengan bijak, kita harus kritis menanggapi hal yang seperti itu. Bila tidak, mungkin yang muncul hanya kecemasan yang sebetulnya tidak perlu muncul.
Mungkin diluar sana masih banyak mitos-mitos tentang komputer yang masih belum teruji kebenarannya, yang ada disini hanya sebagian saja. Jadi, ada yang mau menambahkan? (AHP 30 Oktober 2008 21:00)
hehehe info yang menarik. oh ya untuk PR insyaallah besok aku kerjain....
BalasHapusOke mas
BalasHapusAdnaannnn~!!!!
BalasHapusItu lo..reaksi kimianya kluar semuah
He2
O..iya juga yah..
yang pake linux jarang jadi yang nyerang jarang
Thx infonya!!!
HAbis stres ngerjain laporan....
BalasHapusYa udah lampiasin....
Iya...cuman linux masih belum familiar....
andai saja lab kom pake linux semua yah.....
Hmmppp Pinter Juga Lo!!! Bikin Hal Serius Jadi Agak KocaK!!! Ampe Mau Nangis Gw BacaNya :D
BalasHapus@anonim: heheh...tulisan lucu tapi serius kayak gini jarang lho di Komputok....biasanya buat hal yang lucu kaya gini harus dalam kondisi sangat mood, kalo lagi agak atau malah tidak mood biasanya datar.
BalasHapusSaya juga sampe saat ini masih senyum-senyum sendiri kalo baca tulisan ini